Selasa, 21 April 2009

Permata Hati


Anaku Maafkan Kami Orang Tuamu

Oleh : Juhandi Yahya

"....anak kecil itu berlari dan terus berlari sekencang- kencangnya ...ia tidak peduli ada mobil yang sedang melaju di depannya.... ia pun tak peduli telapak kakinya yang mungil itu tak beralaskan apapun ....kulihat wajahnya menunjukkan ketakutan yang amat sangat, sementara itu ibunya berlari mengejar si anak kecil dengan ditangan kanannya memegang sesuatu yang ia gunakan untuk menimpuk si anak ......lama juga kedua orang itu saling berkejaran ... sampai akhirnya sang ibu memutuskan untuk melemparkan benda ditangan kanannya .... huuuuuu.....uuuuh .. tapi benda itu tidak mengenai tubuh si anak ... dan anak kecil itu terus berlari..... "

(Sepenggal kisah sepulang mengawas UN di SMK PONCOL, Rabu 22 April 2009)

Demi Allah, sebagai orang tua yang masih memiliki anak yang masih kecil- kecil, saya sangat miris melihat kejadian itu. tapi saya tidak dapat berbuat apa- apa, saya hanya menelan ludah pahit berkali- kali dan dengan perasaan yang teriris- iris terus menjalankan sepeda motor saya. saya tidak tahu apa yang ada dibenak saya ketika itu, tapi yang jelas saya berfikir untuk menuliskannya didalam blog saya. saya ingin berbagi, saya ingin menulis, saya ingin menasehati diri saya sendiri dan istri saya dalam mengahadapi segudang "keisengan" (untuk tidak dikatakan "nakal) dari dua gadis kecil dirumah, sehingga mereka tidak mengalami kejadian seerti ini.

Saya dan istri memang terkadang sering terbawa emosi ketika menghadapi keisengan demi keisengan dari si kakak (Fatimah Yahya, 2th 1bulan) baik itu terhadap adiknya ('Aisyah Yahya, 4bulan 3minggu), ataupun terhadap barang- barang dirumah. kami sering merenung dan mengevaluasi  jika malam tiba, membicarakan hal- hal atau tindakan- tindakan keras kami kepada si kakak. saya dan istri atau mungkin kita semua orang tua dimanapun berada sering melakukan tindakan- tindakan yang secara tidak langsung dapat merusak kejiwaan permata hati kita di rumah. beberapa kesimpulan yang kami dapat ambil dan bia kita jadikan pelajaran adalah sebagai berikut :

  1. Kita orang tua sering kali memposisikan anak- anak kecil itu sebagai manusia yang sudah mengerti segala- galanya. sehingga kita mudah sekali emosi ketika mendapati mereka melakukan kesalahan. malahan kita sering menanyakan hal- hal "bodoh" kepada mereka :"kenapa sih kamu tuh gak ngerti kalo dibilangin ..?", "emangnya kamu tuh gak bisa mikir apa?", "kamu kok "bodoh" banget si kak?", dll. sekarang coba tanyakan kepada diri kita :"apakah memang mereka sudah mengerti hal- hal yang kita tanyakan  tersebut? apakah mereka sehebat yang kita pikirkan dengan usia sekecil itu? atau apakah anda dulu tidak seperti mereka? jawab dengan jujur. jika jawabannya adalah "Tidak" maka jangan menuntut sesuatu yang tidak mungkin mampu mereka lakukan.
  2. Jangan paksakan si kecil rela menuruti apa yang kita mau, jika kita sendiri  terkadang tidak suka rela menuruti kemauan si kecil. mengapa kita terlalu banyak menuntut kepada manusia kecil itu, sementara kita tahu bahwa mereka belum mampu mengabulkan semua tuntutan kita. jadi, cobalah turuti kemauannya dengan suka rela, insya Allah dia pun akan menuruti kita dengan suka rela.
  3. Kita sering memaksa mereka mampu berfikir seperti layaknya orang dewasa, padahal mereka belum pernah dewasa. apakah hal itu mampu mereka lakukan? tidak akan mampu jawabannya. sekarang coba kita balik, karena kita sudah pernah mengalami masa kanak- kanak, maka kita seharusnya mampu menggunakan bahasa anak- anak, berfikir dengan cara anak- anak, merayu dengan gaya anak- anak, merajuk, mungkin menangis dengan cara mereka jika perlu. sekarang coba gunakan cara ini untuk menyelesaikan masalah dengan anak- anak kita.
  4. Kita orang tua sering merasa kangen, kehilangan, menyesal dan bersalah ketika anak- anak berada jauh dari kita atau ketika anak- anak sudah beranjak dewasa dan memutuskan untuk hidup mandiri berjauhan dari pengawasan kita, atau ketika anak- anak telah dipanggil oleh yang Maha Kuasa. maka sebelum masa- masa itu datang, gunakanlah untuk kita memberikan sesiatu yang tak terlupakan kepada mereka.
  5. Kita sering lupa bahwa anak- anak adalah amanah dari Allah SWT, maka ketika ada masalah dengannya seharusnya kita kembali kepada-Nya.

Terima kasih ya Allah, hari ini saya belajar hidup... berikan kami kemampuan untuk menjaga amanah-Mu, jadikan kami orang tua yang dapat menjadi tauladan bagi anak- anak kami. amiin

Rabu, 15 April 2009

Jodoh

Biro Jodoh

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Semoga rahmat Allah SWT selalu terlimpah atas kita semua. melalui blog ini saya ingin kita berbagi dalam hal jodoh. selama ini banyak ikhwan dan akhwat yang datang untuk minta dicarikan calon pendamping hidup. tentu saja sebagai sesama saudara muslim saya merasa terpanggil untuk bisa membantu mewujudkan apa yang diharapkan oleh saudara dan saudari kita tersebut.

Pada hakikatnya siapapun boleh bergabung dalam blog ini, dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Beragama islam (ikhwan & akhwat)
  2. Berniat untuk menjalankan Perintah Allah & mengikuti sunnah Rasul-Nya
  3. Bersungguh- sungguh tidak main- main

Mari dukung tujuan blog ini mudah- mudahan Allah SWT menerima amal- amal kita. amiin

Saran dan kritik antum sangat berarti bagi blog ini.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Selasa, 14 April 2009

Pengelola Blog


Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Perkenalkan :

Nama Saya      : Juhandi Yahya

Tetala               : (Purawiwitan) Lampung, 08051979

Pendidikan       : 1. SDN Purawiwitan (1989)

                             2. MTs Nurul Ulum Pura Jaya (1995)

                             3. MA Nurul Ulum Pura Jaya (1998)

                             4. S1 Univ Ibnu Chaldun Jakarta Jur. KPI (2002)

                             5. Akta IV UNJ (2003)

                             6. Usman bin Affan (2005) tidak selesai

Status                : Menikah (istri 1, Anak baru 2)

Pekerjaan          : 1. Guru SMKN 44 Jakarta

                              2. Pedagang Lontong, Nutrijel, dll

Motto                 : " Sibuk Itu Indah "